Saturday, December 12, 2009

Tentang Saya (1)

Saya biasa dipanggil Ikono, atau Iko. Ada juga sebagian orang memanggil saya dengan Radyum. Anak kedua dari 2 bersaudara. Abang saya baru saja menikah November 2009 kemarin dan saat ini menetap di Singapura bersama dengan istri. Ayah saya seorang dosen dan guru besar di UI, jurusan teknik kimia. Beliau mendapat amanah sebagai ketua Senat Akademik Universitas, kalo ndak salah periode 2007-2011 (ga ingat pastinya). Ketua SAU itu semacam badan legislasi-nya UI, gampangnya sih kalau wisuda duduknya di samping rektor ;). Ibu saya seorang ibu rumah tangga, mantan guru matematika di SMA swasta di Depok. Baru saja memutuskan untuk berhenti mengajar setelah berkarir selama kurang lebih 20 tahun. Beliau lulusan teknik kimia ITS, yang juga di kampus itulah ayah dan ibu saya bertemu. Orang bilang keluarga kami, keluarga engineer, dengan ayah dan ibu lulusan teknik kimia, abang saya teknik elektro, sementara saya sendiri menempuh studi di bidang teknik material. Unik memang.

Ketika kecil saya sempat tinggal di Tokyo selama kurang lebih 5 tahun, menemani ayah saya menempuh jenjang S2 dan S3. Kemudian SD dan SMP setia di Depok, kota yang sungguh sangat saya cintai, melebihi kota lain manapun di nusantara ini. Ketika SMA memutuskan untuk ke luar kota untuk mencari tantangan yang lebih seru, dan Alhamdulillah Allah mengizinkan saya untuk bisa masuk SMA Negeri 8 Jakarta, yang ketika itu katanya sekolah negeri nomer 1 se-Indonesia. Kuliah saya di NTU, jurusan teknik material; sungguh tempat kuliah yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, Alhamdulillah Allah memberikan saya kesempatan yang begitu unik ini.

Ikono kecil tumbuh dengan prestasi segudang. Masa SD saya lalui dengan langganan juara kelas, juga juara umum satu sekolahan. Prestasi ‘tergila’ saya ketika itu adalah menjadi juara 1 siswa teladan tingkat kota depok, dan mewakili depok untuk menuju seleksi tingkat provinsi –prestasi serupa saya torehkan ketika SMP, namun senasib, tidak mendapatkan gelar apa-apa di level provinsi. Saya ketika SD disanjung-sanjung banyak orang karena kepintarannya, juga kebaikan tingkah lakunya, ya speerti layaknya anak SD yang baik-baik lah. Nah segalanya agak sedikit berubah ketika SMP, yang saya anggap sebagai masa terkelam saya sebagai seorang muslim (moga2 ketika itu belum baligh jadi soanya ga diitung hehe). Akibat salah pergaulan, saya mulai mengenal rokok, cewek (sayangnya ga sempet pacaran hehe :p), tawuran, dll dsb. Tapi memang rasa cinta saya pada ibu yang membuat saya kurang lebih terjaga pada track yang “nggak parah-parah amat lah”, dulu ketika diajakin tawuran, saya nggak tega membayangkan sedihnya ibu andai melihat muka anaknya bengep, atau pulang-pulang mulut bau rokok, ya robbi, serem amat yak ;). ‘Alaa kulli hal, magnet terbesar saya untuk mulai tertarik menapaki jalan taubat adalah abang saya yang sudah mengenal tarbiyah lebih awal. Melihat wajahnya yang teduh, nggak pernah dimarahin sama ortu (saya sehari bisa diteriakin ibu 2-3 kali), akhirnya luluh juga ego ini, mulai lah saya mencoba ikutan mentoring ketika kelas 3 SMP. Lebih sering bolosnya sih, hehe, tapi berkesan banget buat saya. Saya pikir, ini nih jalan yang bener, kalo diikutin mungkin surga bukan cuman mimpi :).

SMA adalah masa perubahan yang drastis. Saya memutuskan untuk berhijrah total, aktif di rohis. My life changed ketika diamanahkan menjadi ketua rohis periode ke-40 ketika itu. Ngeri juga sih. Namun Alhamdulillah jatuh bangunnya saya ketika itu, gagal-berhasilnya segala mujahadah kami ketika itu ternyata memberikan bekas yang sangat luar biasa buat saya tentang makna kepemimpinan, organisasi, manisnya ukhuwah, dan lain sebagainya yang menjadikan saya pribadi yang, kalo kata ibu saya, “Dek-ko berubah ya sejak masuk SMA 8.” –wah berubahnya jadi lebih baik atau nggak nih, nggak jelas juga hehe ;). Ya itulah masa-masanya buat saya “menemukan jati diri” dalam hidup. Subhanallah walhamdulillah…

Lanjut ke bagian 2...

2 comments:

Anonymous said...

cieee

dina said...

lah, pos ke fb lah
abis itu tinggal nyeleksi cv yg masuk :p

Passenger waited at Kenangan Station


Hanya selintas pemikiran untuk merangkai setiap stasiun kenangan dalam hidup saya menjadi sebuah rute perjalanan yang indah

About Me

Singapore, Jurong, Singapore
Full-Time Undergraduate Student Materials Science and Engineering Nanyang Technological University Singapore